Journey to Find Rizq (IV): Brute Force Mencari Kerja


Ini sambungan dari tulisan sebelumnya. Akhirnya punya waktu buat nulis lagi. Tulisan sebelumnya bisa dilihat disini:

Journey to Find Rizq (I): Short, Middle and Long term Plan

Journey to Find Rizq (II): Opsi-opsi

Journey to Find Rizq (III): Kriteria & Pengalaman Daftar Kerja sebelum Lulus

Jadi, tepatnya di suatu tanggal di bulan oktober 2015 (lupa), Alhamdulillah akhirnya aku diwisuda dari kampus gajah tercinta ini. Kebetulan memang oktober ini salah satu waktu yg paling tepat buat lulus karena beberapa hari setelahnya ada karir fair gede yg cuma 2 tahun sekali di Sabuga 8) *pembenaran*

Karena salah satu shortplan paska kampus sudah diputuskan untuk kerja dulu, algoritma primitif pencarian yg paling simpel langsung diterapkan, yaitu “Brute Force.” Yap, suatu algoritma pencarian yang mencoba sebanyak-banyaknya item hingga menemukan satu yang tepat tanpa simplifikasi ataupun sortifkasi.

Jadi simpel, langsung prin CV sebanyak-banyaknya. Terus sebar ke semua perusahaan yg cocok dengan latar belakang dan spesfikasi diri. Alhasil dari sekian banyak submit CV, dipanggillah oleh beberapa perusahaan untuk seleksi selanjutnya baik tes tulis, wawancara, FGD dll. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

April group

Ini salah satu perusahaan kertas terbesar di Indonesia. Saat presentasi katanya sih mereka tidak termasuk yang menyebabkan asap di Sumatera. Semoga benar. Sebenernya rada ogah-ogahan daftar ini karena harus penempatan di ujung jambi, which means salah satu target kerja di post sebelumnya kan kalo bisa di Jakarta.

Sempet wawancara HR, tes psikologi, sampe wawancara user di salah satu hotel di Bandung (lupa). Disini pride masih rada tinggi jadi ketika jawab sok-sokan jual mahal. Inget dulu ditanya berapa persen kamu yakin diterima disini. Aku jawab aja 100%. Kayanya gara-gara itu ga lolos haha. Pas ditelpon ibu, langsung dinasehatin, seharusnya ga boleh jawab gitu. Minimal 90%. 10% lagi kehendak Allah. Jangan sombong. Langsung istighfar. Bener juga ya. Seyakin-yakinnya tetep harus ada variable ghaib yang dimasukan. Akhirnya gaada panggilan lagi deh hehe. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

Result: Failed
Lesson learned: always include “untouchable” variable while deciding something

Garena

Ini juga sudah lewat psikotes, wawancara HR, dan dipanggil ke Jakarta buat wawancara lanjutan. Singkatnya garena ini internet company dan beberapa produk utamanya adalah game, e-commerce dll. Aku inget banget pas wawancara di Jakarta banyak ditanya tentang CV, dan dengan penutup aku direkomendasikan buat ikut GDP atau Garena Development Program. Ini sebenarnya program sejenis MT tapi dulu aku ga bisa daftar karena syarat IPK 3.5 tapi ntah mengapa diminta ikut itu padahal IPKku dibawah 3.5. Waktu itu diminta kirim lagi tambahan CV lengkap, resume, ijazah dll. Tapi ntah mengapa ga dipanggil lagi. Waktu itu sudah hampir lolos keyence jadi ga niat juga buat nanya-nanya, jadinya lepas deh. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

Result: Unclear. Most possibly failed.
Hikmah: Mungkin ga dilolosin biar terhindar dari dunia per-game-an haha

Keyence

Ini salah satu yg aku cukup sangat yakin lolos karena kebutuhan mereka cocok dengan resume personal. Dan dari semua kriteria pekerjaan yang sempet aku tulis di post sebelumnya, kerja di keyence ini juga semuanya match! 100% maybe! Liat aja dari kriteria sebelumnya: High salary – checked, bisa belajar hal baru – checked, tidak terikat – checked, lokasi di jakarta – checked, bahkan kerjaanya keliling bawa mobil, presentasi ke client sekalian bisa mengenal daerah jakarta yg itu salah satu tujuan utama why I really want to work di Ibukota. Ah pokoknya perfect banget dah!

Intinya posisi yang ditawarkan adalah Sales Engineer. Yup jadi sales. Tapi ga ordinary sales, karena produk yang ditawarkan high-technology pisan which means sales nya harus paham bener-bener spesifikasi dan kegunaan dari produk. Makanya namanya sales engineer.

Produk nya elektro banget, contohnya high precision camera, laser, dan berbagai macam alat otomasi tingkat tinggi dengan presisi super detail dan digunakan perusahaan-perusahaan manufaktur besar. Yang dicari juga orang yang extrovert, mampu berkomunikasi dengan baik, presentation skill which means aku lumayan ada latar belakang dan pengalaman. Ditambah background elektro, jadi cocok pisan.

Bahkan dulu aku sempet lewat jalur akselerasi pas di karir fair. Pagi nya submit CV, siangnya dipanggil interview dan bahkan dengan Direkturnya langsung coba. Terus disuruh segera ambil tes online. Dan akhirnya dipanggil ke Jakarta buat wawancara user. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

Tapi memang belum rezeki tadi, Allah has already set it, jadi ceritanya aku ikut kegiatan Kawah Kepemimpinan Pelajar KKP SMP bareng beberapa anak FIM. Jadi fasilitator forum OSIS SMP gitu singkatnya. Seminggu nginep di Sawangan Depok, tapi memang asik pisan acaranya. Ketemu temen-temen fasil yg luar biasa, dan bisa berbagi dengan adik-adik calon pembawa masa depan cerah Indonesia.

Ceritanya di hari terakhir aku sempet diamanahin jadi PJ salah satu acara, jadi bener-bener hectic di hari itu. Dan kebetulan lagi HP memory nya lagi full which means ga bisa auto refresh Gmail. Dan skiplah panggilan akhir untuk final interview Keyence tersebut. Baru kebuka pas malemnya seberes acara.

Langsung pagi-paginya aku telpon bagian HRnya, untuk minta interview susulan, tapi ternyata kata mereka sudah terlambat. Mereka sudah dapat nama-nama yang lolos karena memang butuh cepat dan sudah di hiring, tinggal tunggu tanda tangan kontrak dengan mereka-mereka yang lolos. Jujur sakit pisan euy. Soalnya sudah buat plan lumayan jauh, paska KKP minggu depan langsung kerja di keyence, cari kosan disana, gaada waktu nganggur, ah pas banget intinya. Tapi ternyata skip wawancara final. Sempet nangis paginya klo ga salah (lol). Tanya aja yg sekamar dengan aku pas KKP kemaren haha. Bener-bener pengen curhat langsung dengan siapapun saat itu. Dan lagi-lagi Ibu orang pertama yang menenangkan hati bahwa berarti memang belum rezeki, jadi let it go aja. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

Gagal disini justru malah yang membuat aku super pasrah dengan ketetapanNya. Jujur dengan latar belakang lulusan ITB, elektro lagi, awalnya cukup membuat aku rada ujub. Dikira tinggal milih gitu pekerjaan, ternyata ga segampang itu haha. Bahkan akhirnya karena gaada panggilan-panggilan lagi sempat terucap doa Nabi Musa setiap selesai sholat

Rabbi inni lima anzalta ilayyaa min khairin faqir – Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (Qs. 28:24)

Sesuai dengan penjalasan Nouman Ali Khan, katanya doa itu adalah salah satu doa yang dibaca ketika sedang mengalami titik depresi, putus asa dll. Tafsirnya memang seperti itu. Ya Allah, berikanlah APAPUN kebaikan yg sudah Engkau tetapkan kepadaku. Apapun itu coba. Iya emang saking kecewanya karena gaada panggilan-panggilan lagi dan terus ditanya orang tua, sempat terbesit, yg penting kerja apapun aku ambil dah, pun jauh dari kriteria yang sudah dibuat juga ga masalah. Hiks.

Tapi Alhamdulillah. Titik kegagalan di Keyence ini menjadikan aku super pasrah dan percaya akan apapun keputusanNya. Alhamdulillah. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

Result: Failed.
Hikmah: Mejadi lebih pasrah kepada keputusanNya dan reminding untuk mengindar dari ujub.

Yokogawa

Sudah lolos wawancara HR. Tes tulis. FGD dan dipanggil ke Jakarta buat presentasi ke User. Tapi karena nama nya Technical Trainee jadi yang lebih dilihat dari kualitas keteknikannya. Yang aku ketika presentasi tentang diri, tidak terlalu detail membahas terkait detail ilmu tekniknya.

Yang kedua sebenernya -jujur- rada kurang sreg juga. Pertama disini kerjanya engineering elektro banget. Yah salah satu kriteria kan ga mau engineer dalem banget gitu lol. Terus yang kedua terikat dan salary awal termasuk kecil untuk daerah Jakarta. Tapi tetep we, karena tadi sudah doa Nabi Musa, jadi apapun dulu lah yang penting keterima. Eh tapi ternyata ga diterima. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

Result: Failed
Hikmah: Makin terus pasrah dan melakukan pengulangan doa. Memperbanyak dhuha juga karena benar-benar sadar, bisnis udah lepas, proyek gagal, jadi butuh banget kerja sebagai sumber pintu rezeki satu-satunya

Skha Consulting

Disaat masih down gaada yang diterima. Ada secercah panggilan dari SKHA. Ini kayanya satu-satunya Consulting company yg cukup gede yang ga mempersyaratkan GPA> 3.5. Yg lain ceum Mc Kinsey, BCG dll butuh GPA 3.5 which is ga memenuhi kriteria

Back to topic. Aku disuruh ikut FGD di kantor Jakarta SKHA. Kebayang dalam beberapa minggu kebelakang aku ga keiitung bolak-balik Jakarta Bandung dan juga berkali-kali ikut tes tulis & psikologi. Untuk tipe ENTP dengan Perceiving mentok, orangnya memang suka yang fleksible, tidak terkekang dan ogah pisan melakukan rutinitas yang diulang-ulang. Tapi disini aku belajar untuk break that border and become more patient.

Berangkatlah aku ke Jakarta. FGD to be honest aku biasanya ga terlalu kesulitan, karena memang sudah sering di tes perusahaan lain dan lolos. Tapi pas tes ini entah mengapa not really in mood to think, sedang teman se FGD aku anak-anak ITB semua, dan mereka jago banget analytical thinking nya. Alhasil ketika FGD aku jarang initiate idea dan lebih cenderung ngikutin. Pas hasil keluar as I thought, FAILED. Makin down dan terus makin perbanyak istighfar, dhuha dll. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

Result: Failed
Hikmah: Setelah dipikir-pikir client utama skha ini mostly bank. Sebenernya -hasil baca- ga masalah pekerjaan selama ga langsung terjun di core banking-nya, which is you know, Riba. Tapi, personal thought, selagi ada yg not really get in touch with bank aku lebih milih itu. Meski sekarang don’t know is there any business with zero percent hubungan dengan bank? lol. Yah tapi positive thinking aja sepertinya Allah masih lebih prefer aku menjauh dari hal itu.

Prysmian Group

Wih ini sebenernya program nya keren parah. International Graduate Program. 2 minggu awal langsung training di HQ di Milan, Italy. 6 bulan international assignment di SEA. 6 bulan di Indonesia. Dan 1 tahun penempatan di salah satu Prysmian country. Dan karena sales terbesar dari perusahaan ini di Eropa, mostly penempatannya di salah satu negara di Eropa. Apa ga keren?

Udah masuk 10 besar di Indonesia dan dipanggil tes di Cikampek. Semuanya dibayarin, bahkan dikasih hotel di Cikampek karena berangkat dari Bandung malem. Yang menguji langsung dari petinggi-petinggi Prysmian Spain, UK, malaysia & Indonesia. FGDnya seru parah. Dan interviewnya dengan ibu HR dari UK, which is British, asik banget klo ngomong dengan orang British haha. Cukup berharap besar juga dari sini. Tapi lagi-lagi: FAILED. Pengumumannya setelah aku kerja di NTT Data sih, baru banget kemarin. Memang belum rezeki. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

Result: Failed
Hikmah: Produknya monoton, cuma satu: Kabel. Yap meski programnya keren parah, mungkin belum ditakdirkan untuk jualan kabel lol. Kalo aku jadi ambil ini, aku harus reset dream plan juga, karena ada kemungkinan bakal jadi profesional di industri ini. Tapi Allah answers it with this rejection email.

Lain-lain: Paragon, Taka, Heinz, Unilever, Telkom, PLN etc

Sebenarnya masih banyak lagi tes-tes perusahaan yang aku ikutin. Contohnya Taka, yang cuma lolos sampe tes TOEFL. Ga aku lanjutin karena bentrok dengan Paragon tes tulisnya. Dan aku milih paragon, yang sampe sekarang malah gaada kabar.

BUMNpun sempat aku daftar. Meski jujur aku kurang tertarik sebenernya kerja di BUMN. Lebih pengen belajar sistem yang rapi dari Multinational Company aja. Tapi kemaren karena cukup depresi ga diterima-terima, akhirnya apply juga di Telkom dan PLN. Nu penting kerja we heula lah. Tapi karena sudah keterima di NTT Data, jadi ga aku lanjutin deh. La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.

81156c6daa5c760f16e496f6df82dda1

Hikmah Utama: Allah benar-benar punya jalan tersendiri. Jujur dari semua tes yang aku sempet ikutin SEMUANYA GAADA YG LOLOS, kecuali satu di NTT Data tempat aku kerja sekarang.  Keliatan ga sih hikmah utamanya? Yap BENAR!

“Kalo aku lolos di banyak tempat, aku mengambil kuota orang lain padahal aku cuma butuh satu. Dan Allah bener-bener cuma meloloskan aku di satu tempat, supaya ga mengambil kuota orang lain di tempat yang ga terlalu aku inginin”

Dan Alhamdulillah. Sekarang aku kerja di NTT Data sebagai Bisnis Analis, you know, so far kerja disini 100 PERSEN sesuai dengan kriteria company yang aku buat di post sebelumnya. Luar biasa pisan kan. Allah ga ngelolosin aku di banyak tempat. Dan hanya meloloskan aku di satu tempat yang sesuai dengan kriteria. Alhamdulillah.

Fabiayyi Ala irobbikuma Tukadzibaan :’)

Di last series “Journey to find Rizq (V)” nanti in syaa Allah aku bakal jelasin detail terkait tempat aku kerja sekarang. Gimana bisa dapet disana. Sekaligus menjadi tempat dan jawaban Allah yang sudah ditentukan untuk aku mencari Rezeki. Alhamdulillah. So stay tune! :) La Haula wala Quwwata Illa Billah…  La Haula wala Quwwata Illa Billah.[]

Journey to find Rizq (V): Nippon Telegraph and Telephone

4 thoughts on “Journey to Find Rizq (IV): Brute Force Mencari Kerja

  1. Pingback: Journey to Find Rizq (III): Kriteria & Pengalaman Daftar Kerja sebelum Lulus | Curahan Kehidupan dalam Rangkaian Kata

  2. All job seekers could 100% relate to this! Good luck bro dengan pekerjaannya, I still am in the ‘journey’, it’s been a tough year of not having a job but as you said tetep usaha, pasrah, dan percaya sama ketetapan Allah swt.

  3. Wah ka makasih banget sharing pengalamannya dan juga nasehatnya. Kita berencana tapi Allah Maha Kuasa, suka banget sama tulisannya. aku baru lulus nih dan baru memulai sebagai job seeker. doakan aku bisa sukses dan berserah diri juga ya ka.

Leave a comment