Be a Muslim with Vision


Random pingin nulis setelah baca note barunya Mark Zuckerberg yang bisa diliat di link ini.

Memang ga mudah untuk mencapai di titik seperti Mark, tapi bisa. Saya menulis ini sebenernya ingin mengingatkan diri dan juga mungkin beberapa pembaca bahwa visi dunia bagi seorang muslim itu mutlak harus ada. Jadi tidak melulu akhirat.

Okay akhirat tetap harus utama tapi dunia juga bukan berarti ditinggalkan. Ga mau ngomongin masalah kewajiban dakwah deh, berat dan terlalu klise. Saya juga masih minim ilmu. Tapi lebih baik ngomongin cita-cita besar dan keinginan untuk berbagi ketika hidup di dunia.

Islam itu agama paling seimbang. Adakan tuh ungkapan dulu saat perang pendeta mengutus pengintai untuk melihat kaum muslim, terus didapati bahwa “Mereka (kaum Muslim) beribadah di malam hari seakan-akan seorang rahib dan berjuang di siang hari layaknya penunggang kuda”. Jadi memang dunia dan akhirat tuh harus seimbang. Sepakat pisan dengan kalimat “beribadahlah sebaik-baiknya seakan kamu akan mati besok, dan bekerjalah secara visioner seakan kamu hidup 1000 tahun lagi.

http://externalresources.net/wp-content/uploads/2011/02/vision.jpg

Aduh saya teh suka kepanjangan kalo nulis. Jadi mau to the point aja, intinya, visi dunia itu penting dan sebisa mungkin besar dan mencakup ranah global. Keren aja kan ada seorang CEO dan founder perusahaan global baru melahirkan anak terus nulis,

Alhamdulillah we just welcome our first child (misal), Harun Al-Fatih into this world. We hope his generation would be better from us and he will become a Muslim that will give much contribution to the world 

Plok. plok. plok. Keren pisan yah. Pengen nangis dah kalo beneran ada. Terus tulisannya di like jutaan orang. Million people get inspired. Dan mereka semua tau dia Muslim. MasyaAllah :’) Aamiin.

Titik point dari tulisan saya sebenarnya, ingin mengajak kalian para pemuda-pemudi masjid untuk melihat dunia dan bermimpi besar. Ini sudah spesifik ya ajakannya, yaitu ke mereka-mereka yang sudah sangat dekat dengan islam. Bukan mereka yang masih ngomongin masalah fardhu nya saja tapi sudah terkait tahajudnya, puasa sunnahnya, bahkan hafalan Qurannya. Yaelah kalo fardhu aja masih jarang ke masjid apalagi bolong-bolong, urusin dulu sono ibadah individual lo, jangan mikir-mikir dunia dulu deh. Hehe.

Jadi sekali lagi kalian yang hatinya sudah terpaut sangat dekat dengan masjid, Islam dan Quran, segeralah bertebaran di muka bumi. Bermimpilah. Jadi Sekjen PBB. Presiden RI. Jadi Dirut Pertamina, PLN, atau CEO Schlumberger boleh deh. Atau ingin mendirikan perusahaan global sekelas facebook, google. Atau setidaknya CEO dari perusahaan-perusahaan itu, kayak Sundar Pichai dari India kan keren tuh. Terjun di dunia perbankan juga boleh deh, tapi tujuan untuk, misal, masuk World Bank dan sedikit demi sedikit memperbaiki sistem ekonomi “kacrut” dunia sekarang untuk kepentingan umat. Tau sih riba, tapi menurut saya balikin lagi ke niat. Kalo gaada muslim yang masuk ke dunia perbankan global yaudah kapitalis mulu, ga akan berubah (Allahu’alam ya silahkan tanya ke ustad detail terkait ini, ampuni saya ya Allah jika salah, masih kurang ilmu). Tapi poinnya:

Bermimpilah untuk menjadi salah satu orang yang mempunyai pengaruh besar, bervisi besar dan global dengan tetap tidak lepas dari identitas awal sebagai muslim.

Jadi kalo bisa sih jangan main di masjid mulu. Eits hati-hati ini saya ngomongnya dengan mereka-mereka yang sudah (insyaAllah) sholeh ya. Ngertilah. Jangan di salah interpretasikan. Ga mau juga mendikotomisasikan ibadah dan bekerja. Dalam islam mah semuanya satu, untuk mencari Ridha Allah. Jadi ke mesjid mah tetep we kalo lagi ada deket kita (mun di luar negeri kan rada susah tuh), tapi tetap berkeliaran di mana-mana wajib iya.

Ohya saya bukan berarti mendiskreditkan orang-orang yang sering di mesjid yah. Maksudnya kalo memang mereka disana ngajar bahasa Arab, ngajar tahsin, tahfidz, dan menjadi ustadz. Why not? kita juga sangat butuh orang seperti itu. Nah tapi kalo bisa jangan semuanya. Beberapa orang main-main lah ke luar. Masuk ke ranah “gersang”. Zona tidak nyaman. Dan bervisilah besar untuk menjadi orang yang berpengaruh di sana.

Be a Muslim with Vision. Kalo kalian sudah baca note nya Mark Zuckerberg, itu keren pisan euy. Power dan wisdom. Apalagi misal kalo beberapa tahun lagi ada orang sholeh yang punya power kaya gitu juga. Ah betapa indahya dunia. Karena orang sholeh pasti tau Islam Rahmatan lil Alamin. Dan yakin pasti akan membawa perubahan besar di dunia ke arah yang lebih baik. Bukan untuk muslim saja tapi untuk semua orang.

I will invest, in syaa Allah, 99% of my company share to make a world a better place. 

MasyaAllah. Urang mah bakal nangis pisan pasti kalo beneran aya nu kaya gitu mah *keluar sunda KWnya. Semoga beneran ada yah. Dan saya yakin insyaAllah pasti ada. Karena kebangkitan Islam itu pasti. Tinggal kita aja mau menjadi salah satu yang terlibat atau tidak. Allahu’alam[]

 

3 thoughts on “Be a Muslim with Vision

  1. Pingback: Journey to Find Rizq (I): Short, Middle and Long term Plan | Curahan Kehidupan dalam Rangkaian Kata

Leave a comment